Sunday 18 November 2012

Teman Sejalan

Saya merindukanmu, teman yg bisa mendaki gunung bersama, teman yg bisa berbicara dan berfilosofi bersama. Memandang hidup, bukan gaya hidup. Cinta hidup, bukan cinta romantika.
Teman yg bisa mengerti cara mengenyahkan apa yg kita sebut "bosan" dengan cara menertawakannya.
Teman yg bisa bercelana pendek, bersendal jepit, tertawa puas, dalam keramaian. Lupakan semua gayamu karena itu membelenggumu.


Teman yg bisa dengan seru menyusuri film-film dvd bajakan pinggir jalan. Teman yg mau berkeringat bersama dengan cara sehat, bisa mengeluarkan teriakannya dan membuat gema, hingga orang-orang mendengar dan tahu kita beda, bahwa kita perduli tapi juga bisa tak perduli tentang tradisi kolot-mengikat.
Adalah sosok teman yg bisa membuat kita menatap hidup lebih enteng, bahwa kita telah banyak buang waktu dan terbelenggu hal duniawi.


Teman yg mengerti sorot matamu, mengerti senyum yg hilang yg biasanya terhias dimenit pertama bertemu. Teman yg tidak melihat gender hingga kau bisa dengan bebas memeluknya ketika kau membutuhkannya.
Teman yg masih 'mencari jawaban' hingga kata-kata bijak baru pun selalu muncul, dan membuat kita semakin tenang menjalani hidup. Teman yg walaupun malu-malu, menceritakan mimpi tertingginya.
NIP, tak ada pula teman yg sempurna, teman yg selalu 'mencari jawaban'lah..yg akan sejalan, mengerti jalan pikiran kita tanpa kita harus menceritakannya. 


Teman yg saya rindukan, yg belum pernah saya temui.