Petama-tama (tanpa r - so' imut), buat yang ga suka drama, tidak disarankan buat nonton film yang satu ini. Mungkin bakal dikomentari na'uzubilah boringnya, tapi buat yang suka drama, belom tentu juga suka nonton film ini. Hanya orang yang sabar yang mau nonton film sampe abis, yang bakal ngerasa kalo film ini sebenernya cukup layak ko buat ditonton.
Tapi film ini, biarpun saya suka, ga saya saranin buat nonton di bioskop, cukup dvd ajah. Bahkan ketika beberapa kali saya mendatangi toko penjual dvd, saya lewatin film ini beberapa kali, sampai ada temen spesial saya bilang kalo ada Emma Watson di film itu. Ok, siapa yang ga suka Emma Watson? Rasanya banyak banget orang yang suka cewek pemeran Hermione Granger di film favorit saya tingkat dewa, Erny Potter. Ehm, maksud saya Harry Potter.
Jadi saya beli film ini.
Yang menjadi tokoh utama difilm ini adalah Michelle Williams (remember Dawson Creek?) - agak chubby dari sosok Marylin sebenarnya, dan Eddie Redmayne, dan sayangnya, Emma Watson yang jelas-jelas namanya dipampang dicover dvd, cuman mampir difilm ini sebentar saja, mirip dengan tokoh pembantu. Waktunya yang cuman sedikit di film ini menurut saya menurunkan pamor Emma Watson, karena dia seperti ga ada apa-apanya didunia akting. Sukses besarnya berakting sebagai Hermione, terlupakan begitu saja. Tapi Emma Watson lagi syuting film baru, kita lihat seberapa hebat lagi dia.
Back to the topik saya bundar, film ini rada datar, tapi pas abis malah ada kesan yang tertinggal dibenak saya (preet). Kalo ditanya pilih yang mana sebagai pasangan, tentu saja saya lebih pilih Colin Clark (Eddie Redmayne) sebagai pasangan terakhir Marylin. Berati Eddie disini berhasil berakting, karena dia tampak melindungi, bingung pada awalnya, tapi secara jelas pelan-pelan mengalir mulai menyukai Marylin. Kenapa Colin bisa akhirnya naksir Marylin, padahal dia punya pacar cantik (Emma Watson)? Karena Marylin yang begitu menyerahkan diri pada Colin mungkin? Pembawaannya yang bertutur manja, sensual, lucu, dan memang menawan, meminta perlindungan, yang akhirnya bikin Colin menyayangi Marylin tanpa memandang statusnya sebagai super star.
Tapi saya ga tau apa kisah ini memang nyata apa ga, tapi Colin Clark itu memang ada. Berarti kisah ini nyata? Saya perlu browsing dulu kalau begitu.
Kehidupan seorang Marylin Monroe adalah sebuah drama. Tahu sendiri kan, gimana akhir hidupnya Marylin? Menyedihkan. Jadi seperti saya bilang diatas, kalau mau nonton film ini, sabar ajah nonton sampai akhir. Ini film bisa dikatakan apresiasi untuk Marylin Monroe, jadi tidak mengejar kesuksesan yang wah.
Rate 1-5 : 2.5
(emang ada point dua setengah??)
No comments:
Post a Comment