Saya sedang memperhatikan satu orang yang jaraknya kiloan meter.
Pernahkah terpikir olehnya, seseorang disini sedang memperhatikannya, lama sebelum ia menjauh?
Terpikirkah olehnya ada yang mengaguminya?
Membuka profile facebooknya diam-diam, apa yang ia tweet, apa yang ia tulis diblog, status messenger.. Memperhatikan gerak-geriknya, detail arah sisiran rambutnya, berusaha tahu apa yang ia suka, dan mengeksplor lebih dalam apa yang kebetulan sama-sama disukai.
Dia tidak tahu bahwa orang yang menyukainya ini sibuk memikirkan berbagai cara agar bisa dekat dengannya, tapi rasa kurang percaya diri ini yang hanya setingkat tumit kakinya saja yang membuat ia kehilangan kesempatan.
Ia bahkan ragu kesempatan itu akan ada.
Jadi ia menerima kenyataan saja bahwa ia hanya bisa berteman dengan orang yang selalu diperhatikannya ini.
Ia ingin mencoleknya dan berkata santai, hey..ngopi yuk! Atau bahkan, hey..gw naksir loe, tau!
Alih-alih ia takut orang itu akan menjauh jika ia tahu yg sebenernya. Jadi ia tidak perlu tahu.
Pernahkah terpikir olehnya, seseorang disini sedang memperhatikannya, lama sebelum ia menjauh?
Terpikirkah olehnya ada yang mengaguminya?
Membuka profile facebooknya diam-diam, apa yang ia tweet, apa yang ia tulis diblog, status messenger.. Memperhatikan gerak-geriknya, detail arah sisiran rambutnya, berusaha tahu apa yang ia suka, dan mengeksplor lebih dalam apa yang kebetulan sama-sama disukai.
Dia tidak tahu bahwa orang yang menyukainya ini sibuk memikirkan berbagai cara agar bisa dekat dengannya, tapi rasa kurang percaya diri ini yang hanya setingkat tumit kakinya saja yang membuat ia kehilangan kesempatan.
Ia bahkan ragu kesempatan itu akan ada.
Jadi ia menerima kenyataan saja bahwa ia hanya bisa berteman dengan orang yang selalu diperhatikannya ini.
Ia ingin mencoleknya dan berkata santai, hey..ngopi yuk! Atau bahkan, hey..gw naksir loe, tau!
Alih-alih ia takut orang itu akan menjauh jika ia tahu yg sebenernya. Jadi ia tidak perlu tahu.
Cukup dirinya saja
Ada yang sedang memperhatikan kita dari jarak kiloan meter.
Pernahkah terpikir oleh kita, seseorang disana sedang memperhatikan kita, lama sebelum kita menjauh?
Terpikirkah oleh kita ada yang mengagumi kita?
Membuka profile facebook kita diam-diam, apa yang kita tweet, apa yang kita tulis diblog, status mesenger..
Memperhatikan gerak-gerik kita, detail arah sisiran rambut kita, berusaha tahu apa yang kita suka, dan
mengeksplor lebih dalam apa yang kebetulan sama-sama disukai.
Kita tidak tahu bahwa orang yang menyukai kita ini sibuk memikirkan berbagai cara agar bisa dekat
dengan kita, tapi rasa kurang percaya dirinya ini yang hanya setingkat tumit kakinya saja membuat ia kehilangan kesempatan.
Ia bahkan ragu kesempatan itu ada.
Jadi ia menerima kenyataan saja bahwa ia hanya bisa berteman dengan kita yang selalu diperhatikannya ini.
Ia ingin mencolek kita dan berkata santai, hey..ngopi yuk! Atau bahkan, hey..gw naksir loe, tau!
Alih-alih ia takut kita akang menjauh jika kita tahu yang sebenarnya. Jadi dia pikir kita tidak perlu tahu.
Cukup dirinya saja.
No comments:
Post a Comment